Rabu, 01 April 2009

Konsultan Total Quality Management ( TQM )

Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Menyeluruh adalah suatu konsep Manajemen yang telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu dari berbagai praktek Manajemen serta usaha peningkatan dan pengembangan produktivitas. Di masa lampau, literatur Manajemen berfokus pada fungsi-fungsi kontrol kelembagaan, termasuk perencanaan, pengorganisasian, perekrutan staf, pemberian arahan, penugasan, strukturisasi dan penyusunan anggaran. Konsep Manajemen ini membuka jalan menuju paradigma berpikir baru yang memberi penekanan pada kepuasan pelanggan, Total Quality Management (TQM) memperkenalkan pengembangan proses, produk dan pelayanan sebuah organisasi secara sistematik dan berkesinambungan. Pendekatan ini berusaha untuk melibatkan semua pihak terkait dan memastikan bahwa pengalaman dan ide-ide mereka memiliki sumbangan dalam pengembangan mutu. Ada beberapa prinsip-prinsip fundamental yang mendasari pendekatan semacam itu, seperti mempromosikan lingkungan yang berfokus pada mutu; - dimana terdapat komunikasi terbuka dan rasa kepemilikan pegawai - sistem penghargaan dan pengakuan; pelatihan dn pendidikan terus menerus, dan pemberdayaan pegawai.

TQM merupakan suatu sistem Manajemen yang melibatkan semua unsur dan aspek dalam perusahaan. Mulai dari Top Management sampai dengan pelaksana teknis/ operator “button up Management”. Sistem Total Quality Management (TQM) harus dimengerti, dipahami dan diterapkan secara sinergis, efisien dan efektif dalam semua aktivitas di lingkungan perusahaan demi tercapai-nya tujuan, sasaran dan target produktivitas sesuai dengan kebijakan Pimpinan Puncak. Total Quality Management (TQM) sebagai suatu konsep Manajemen mutu memang telah dilaksanakan oleh banyak perusahaan dan terbukti menjadikan perusahaan untuk tetap bertahan hidup seperti yang dialami oleh perusahaan-perusahaan di Jepang sekitar tahun 1950. Negara Jepang itu sendiri yang sangat membanggakan prinsip TQM, tidak semua perusahaannya berhasil menerapkan sistem ini. Tetapi dengan kajian yang lebih mendalam membuktikan hampir seluruh perusahaan di Jepang menerapkan TQM untuk mengelola administrasi dan manajemennya. Di Indonesia, Total Quality Management (TQM) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an dan sekarang cukup populer di sektor swasta khususnya dengan adanya program ISO 9000. Banyak perusahaan terkemuka dan perusahaan milik negara telah mengadopsi Total Quality Management (TQM) sebagai bagian dari strategi mereka untuk kompetitif baik di tingkat nasional mupun internasional.

Dunia terus bergerak ke arah perdagangan global dan dibutuhkan suatu standar manajemen mutu yang bersifat global dan diakui dunia. Sistem Total Quality Management (TQM) merupakan dasar dari Manajemen didalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan juga dasar penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Adanya perbedaan standar untuk hal-hal yang sama dalam negara atau tempat yang berbeda dapat mengakibatkan rintangan dalam menjalin hubungan di masing-masing pihak. Oleh karena itu muncullah standar ISO 9000 dengan berbagai versi yang telah menjadi standar sistem Manajemen mutu yang paling diakui oleh dunia internasional. ISO terbukti memiliki pengaruh yang baik untuk lebih berkembang ke arah yang positf terhadap implementasi elemen-elemen pendukung Total Quality Management (TQM). Pengaruh ISO dirasakan sangat tinggi terhadap faktor kesatuan tujuan sementara ISO dirasakan berpengaruh paling rendah terhadap partisipasi karyawan. Dan ISO juga memiliki peranan yang cukup besar dalam kinerja Manajemen mutu perusahaan. Adapun elemen pendukung Total Quality Management (TQM) adalah Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, Komunikasi, ganjaran dan pengakuan serta pengukuran. Walaupun peranan-peranan elemen pendukung tersebut belum dirasakan sangat besar namun pengimplementasiannya dari waktu ke waktu akan semakin memperbesar peranannya.Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara elemen-elemen Total Quality Management (TQM) dengan faktor-faktor kinerja Manajemen mutu.

Namun demikian, penerapan Total Quality Management (TQM) adalah suatu proses jangka panjang dan berlangsung terus menerus, karena budaya suatu organisasi sangatlah sulit untuk dirubah. Faktor-faktor yang membentuk budaya organisasi seperti struktur kekuasaan, sistem administrasi, proses kerja, kepemimpinan, predisposisi pegawai dan praktek-praktek manajemen berpotensi untuk menjadi penghambat perubahan.

Selain hambatan-hambatan yang berada di luar ruang lingkup sebuah organisasi, terdapat kendala lain yang khas di setiap organisasi, seperti kurangnya akuntabilitas terhadap pelanggan, tidak jelasnya visi dan misi, penolakan terhadap perubahan dan lemahnya komitmen di kalangan manajer senior untuk menerapkan Total Quality Management (TQM). Potensi keberhasilan Total Quality Management (TQM) sudah nampak dan dampaknya pun bisa diperlihatkan, sekarang yang dibutuhkan adalah keputusan untuk melaksanakan Total Quality Management (TQM). Hal ini mestinya menjadi bagian dari suatu strategi untuk meningkatkan komitmen lembaga- lembaga publik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Apabila Perusahaan Bapak / Ibu membutuhkan Konsultan untuk penerapan Total Quality Management (TQM) ataupun Konsultan Manajemen ISO serta Manajemen Strategi, silahkan hubungi :

Bp. Yoyo Subagyo
Hp. 08159767636



Bookmark and Share







0 komentar:

Posting Komentar